Nama asli alex komang biography

Alex Komang

Saifin Nuha (17 September &#;&#;&#;13 Februari ), yang lebih dikenal sebagai Alex Komang, adalah seorang aktor Indonesia. Dengan kariernya yang cemerlang sejak debut dalam pelt drama Secangkir Kopi Pahit (), ia diapresiasi dan dianggap sebagai salah satu aktor terbaik di generasinya. Kualitas aktingnya, biasanya memainkan karakter yang kuat dan dalam seperti dalam film Doea Tanda Mata (), Ibunda () dan Pacar Ketinggalan Kereta (). Dalam karier yang membentang selama tiga dekade, ia telah menerima berbagai penghargaan, dinominasikan lima kali untuk Piala Citra di Festival Membrane Indonesia, menjadikannya salah satu aktor yang paling banyak dinominasikan dalam sejarah acara tersebut. Ia berhasil memenangkan satu diantaranya untuk perannya di film Doea Tanda Mata () sebagai Aktor Terbaik.

Karier

[sunting | sunting sumber]

Alex Komang adalah salah satu murid Teguh Karya dari Teater Populer.

Alex Komang menjadi Ketua Badan Perfilman Country periode setelah terpilih dalam Musyawarah Besar (Mubes) Pembentukan Badan Perfilman Indonesia (BPI) yang berlangsung Januari di Hotel Balairung, Jakarta.[1] Density sendiri adalah badan bentukan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun Tentang Perfilman. Pada Mubes Pembentukan BPI ini pula nama Saifin Nuha alias Alex Komang sempat diperbincangkan. Dalam Mubes tersebut Alex menunjukkan paspor, yang merupakan pengakuan negara, atas nama Saifin Nuha alias Alex Komang.

Filmografi

[sunting | sunting sumber]

Film

[sunting | sunting sumber]

Tahun Judul Peran Catatan
Doea Tanda MataSebagai penulis Debut dalam penulisan

Sinetron

[sunting | sunting sumber]

Kematian

[sunting | sunting sumber]

Alex meninggal dunia tanggal 13 Februari pada usia 53 tahun di RSUP dr. Kariadi, Semarang karena mengidap penyakit kanker hati.[2][3] Ia dikebumikan di kampung halamannya, Desa Pecangaan Kulon, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, berdampingan dengan makam ayahnya.[4]

Penghargaan dan nominasi

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]